Proses Dekontaminasi Reaktor Nuklir Fukushima

Sekitar bulan Maret tahun lalu terjadi gempa dahsyat yang mengguncang Jepang yang mengakibatkan terjadinya Tsunami. Salah satu dampak dari gempa ini adalah PLTN Fukushima Daichii yang mengalami kehancuran parsial. Hal ini mengakibatkan adanya radiasi di berbagai wilayah di sekitar PLTN Fukushima Daichii. Pemerintah Kota Fukushima pada bulan September mengumumkan rencana dua-tahun dekontaminasi untuk menurunkan tingkat radiasi di daerah yang terletak sekitar 60 kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang melanda Fukushima. Langkah-langkah dekontaminasi akan mencakup sekitar 110.000 rumah. Pada bulan Desember, pemerintah nasional mengeluarkan aturan dan prosedur untuk membersihkan dampak dari PLTN Fukushima Daiichi. Kementerian Lingkungan Hidup juga menunjuk lebih dari 100 kota yang membutuhkan dekontaminasi. Proses kerja ini dimulai pada bulan Januari lalu. Prioritas dekontaminasi diberikan kepada sekolah-sekolah, rumah, gedung perkantoran dan jalan. Pemerintah juga meminta perusahaan swasta untuk membantu dengan proses dekontaminasi.

Pada awal Oktober ini, Perdana Menteri Noda Yoshihiko memerintahkan kepada Menteri Menteri Lingkungan Nagahama Hiroyuki untuk mempercepat program dekontaminasi wilayah yang terkena dampak radiasi pasca krisis nuklir di pembangkit nuklir Fukushima, Jepang. PM Noda menyampaikan komentarnya seusai mengunjungi PLTN Fukushima Daichii, yang tampaknya ditujukan untuk memperlihatkan tekadnya guna menangani krisis nuklir. Untuk mempercepat program dekontaminasi, PM Noda menekankan agar mendelegasikan aktivitas dekontaminasi dan pembuangan limbah nuklir ke kantor dinas lingkungan di Prefektur Fukushima, dan mempererat kerjasama diantara kementerian dan lembaga pemerintah terkait. Rencananya Kementerian Lingkungan akan menyusun tindakan kongkrit pada akhir bulan Oktober ini. Sebelumnya pemerintah telah memutuskan untuk langsung mengawasi proses dekontaminasi di 11 kota di Fukushima, namun sejauh ini baru bisa dilaksanakan di tiga kota. Ini merupakan Kunjungan kedua PM Noda ke Pembangkit Nuklir yang dioperasikan Tokyo Electric Power Co (TEPCO), kunjungan pertama dilakukan pada bulan September 2011. Sebelum mengunjungi pembangkit nuklir, PM Noda bertemu dengan sejumlah petugas kepolisian yang sedang patroli di kawasan evakuasi di sekitar pembangkit nuklir. PM Noda juga bertemu dengan delapan pegawai di pembangkit nuklir yang bertugas menangani krisis pada masa awal terjadinya krisis di “J Village”, pusat pelatihan sepak bola, dan kini digunakan oleh para petugas yang menangani krisis di pembangkit nuklir.

 

 

Sumber:

Okvan Dwi Pramudya

10/305135/SP/24367

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment