Sengketa Kepulauan Senkaku, Masa Depan Pemerintahan Shinzo Abe.

Lagi, kapal China memasuki perairan sengketa di kepulauan Senkaku, atau yang oleh China disebut pulau Diaoyu. Pada Jumat pagi, 21 desember 2012, tiga kapal China memasuki perairan Jepang dekat dengan Kepulauan Senkaku yang masih dipersengketakan. Selama puluhan tahun, kedua negara ini terus berusaha menunjukkan klaimnya terhadap Kepulauan ini. Jepang, minggu lalu juga telah meluncurkan sejumlah jet tempur ke dekat pulau-pulau kecil di Laut China Timur itu setelah beberapa pesawat China terlihat di sana. Meski telah melalui beberapa usaha perundingan bilateral, namun penyelesaian konflik ini belum juga usai.

Konflik ini bukan hanya menimbulkan ketegangan politik dan keamanan kedua negara, namun juga instabilitas ekonomi di kedua negara. Dampak ekonomi yang paling terasa adalah dari sektor ekspor impor baik Jepang maupun China. Turut sertanya masyarakat dalam menanggapi persoalan ini juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. Demonstram China yang membakar pabrik-pabrik dan toko milik pengusaha Jepang di China menyebabkan makin peliknya masalah ini. Akibatnya sentimen anti Jepang muncul sehingga produksi otomotif Jepang seperti Toyota, Honda dan Mazda ke China dikurangi. Hal ini tentu menghambat pertumbuhan ekonomi di kedua negara.

Terpilihnya Perdana Menteri Jepang yang baru, Shinzo Abe, telah ditunggu semua elemen masyarakat untuk mengeluarkan opsi baru penyelesaian sengketa. Abe yang dikenal sebagai seorang yang nasionalis namun juga menganggap pentinya kerjasama ekonomi bersama China, diharap dapat menciptakan momen baru bagi Jepang untuk mempertahankan kepemilikan Senkaku dan memperbaiki hubungan bilateral antara Jepang dan China. Kini kita tinggal menunggu bagaimana langkah selanjutnya PM baru Jepang ini. Dapatkan sengketa atas pulau yang dianggap memiliki banyak sumber minyak ini dapat diselesaikan dengan diplomasi damai atau dapat menyebabkan konflik yang lebih besar yang juga berdampak pada keamanan dunia internasional.

 

Chairila Azka Nurani

11/318010/SP/24887

Sumber :

http://internasional.kompas.com/read/2012/12/21/14031636/Kapal.China.Memasuki.Perairan.Jepang.di.Daerah.Sengketa

http://internasional.kontan.co.id/news/china-menunggu-langkah-abe-terkait-sengketa-pulau/2012/12/17

http://international.okezone.com/read/2012/12/22/413/735783/shinzo-abe-perpanas-hubungan-jepang-china

http://international.okezone.com/read/2012/12/22/413/735783/shinzo-abe-perpanas-hubungan-jepang-china

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Taro Aso: Menteri Keuangan Baru dan Harapan Kembalinya Ekonomi Jepang

Dimas Valdy (11/320211/SP/24950)

Setelah kini Liberal Democratic Party (LDP) kembali mendapatkan kemenangan melawan Democratic Party of Japan (DPJ) dalam parlemen Jepang, Shinzo Abe didaulat menjadi Perdana Menteri Jepang yang baru selama 4 tahun kedepan dengan menggantikan Yoshihiko Noda.  

LDP kini tak bergerak sendiri, bersama dengan mitra koalisinya, New Komeito, LDP berhasil meraih mayoritas dua pertiga dari total 480 kursi parlemen yang diperebutkan dalam pemilu tersebut.

Dengan hasil ini, maka Perdana Menteri Yoshihiko Noda yang memimpin Jepang selama 3 tahun terakhir ini harus lengser dari posisinya. Namun jumlah pemilih yang tercatat sangat rendah dan banyak pemilih yang mengeluh karena tidak adanya pilihan yang sesuai keinginan mereka, Abe yang memimpin LDP mengaku hasil pemilu ini tidak menunjukkan dukungan penuh warga Jepang bagi LDP.

Shinzo Abe mendapatkan pamor lebih karena kemudian berani memposisikan Jepang dengan tegas dalam sengketa wilayah kepulauan yang ada, lebih spesifik pulau Senkaku, Abe mengatakan akan mengambil kebijakan yang ketat untuk mengatasi masalah perebutan wilayah dengan China. Menurutnya, Jepang adalah sebuah wilayah yang inherent dan partainya ingin menghentikan tantangan dari China.

Selain daripada perihal hubungan luar negeri tersebut, dalam tataran politik domestik, kini Shinzo Abe akan mengusulkan untuk memulihkan Dewan Ekonomi dan Kebijakan Fiskal guna mengkoordinasikan kebijakan. Dewan itu telah diberhentikan semasa kekuasaan Partai Demokratik. Abe juga mengusulkan pembentukan sebuah gugus tugas di dalam kabinet untuk memimpin pemulihan ekonomi  Jepang. Tugas utama kelompok itu adalah membicarakan rincian kebijakan. Taro Aso, mantan perdana menteri Jepang, merupakan nama yang kemudian digadang-gadang untuk menempati posisi sebagai Menteri Keuangan dan wakil Perdana Menteri.

Perihal ekonomi kini menjadi tugas tersendiri dan utama bagi pemerintah Jepang, dalam pekan ini Jepang mengalami defisit perdagangan pada bulan November senilai 953 miliar yen, atau sekitar 11,3 miliar dolar. Defisit ini adalah untuk bulan yang kelima berturut-turut akibat ekspor ke Eropa dan Cina yang turun tajam. Para pejabat Kementerian Keuangan Jepang menyatakan tingkat defisit tersebut adalah yang tertinggi untuk bulan November, dan tertinggi ketiga sejak data serupa mulai dicatat tahun 1979. Ekspor total senilai 59 miliar dolar, turun 4,1 persen sejak setahun sebelumnya dalam yen. Ekspor ke negara-negara Uni Eropa anjlok hampir 20 persen akibat pengaruh krisis utang regional. Sementara ekspor ke Cina turun 14,5 persen yang disebabkan kelesuan ekonomi dan menegangnya hubungan antara Jepang dan Cina.

Oleh karena itu, demi memulihkan kondisi ekonomi di Jepang, perdana menteri Jepang yang baru, Shinzo Abe, membuat reformasi kebijakan dalam struktur pemerintahan yang ada. Dengan mengembangkan ekonomi Jepang kembali kepada kestabilan diharapkan kemudian kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Jepang, terutama LDP, akan kembali lagi. Dan upaya-upaya seperti inilah yang sebenarnya ditunggu oleh masyarakat Jepang, dan perbaikan-perbaikan seperti ini yang kemudian masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Jepang.

 

Referensi:

http://www3.nhk.or.jp/nhkworld/indonesian/top/news03.html

http://www3.nhk.or.jp/nhkworld/indonesian/top/news02.html

http://kabarcepat.com/2012/12/17/shinzo-abe-bersiap-jadi-perdana-menteri-jepang-lagi

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Bima Ramadhan P.D 11/317949/SP/24831

Politik Jepang Mulai Memasuki Masa Transisi

Jepang merupakan sebuah negara maju yang sangat demokratis. Halini diawali ketika Jepang mulai mengubah sistem politiknya sejak adanya Restorasi Meiji dan dilanjutkan dengan Konstitusi 1947. Pemilihan wakil rakyat yang duduk di parlemen dilakukan dengan pemilu yang cukup transparan walaupun dikuasai oleh dua partai besar yaitu LDP dan DPJ. Pemilu Jepang ini memberikan pelajaran sangat berharga bagi masyarakat dunia, bahwa partai politik memang harus memenuhi janji, bukan zamannya lagi untuk asal bunyi di zaman modern saat ini.

Politik di Jepang memang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat oleh karena itu jika ada para pemimpin parlemen tidak melakukan tugasnya dengan baik maka akan mendapat kritikan keras dan biasanya akan mundur dari jabatannya di parlemen Jepang. Hal ini tercermin dari rakyat Jepang yang menghukum politisi dan partai yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Seperti yang dialami oleh DPJ yang hanya mendapatkan 57 kursi dari kuota 480 kursi di parlemen. Padahal sebelumnya mamou menguasai sebanyak 320 kursi. Berbeda dengan LDP yang justru sebaliknya, LDP mampu memenangkan 325 kursi bersama rekanannya yaitu Komeito. Padahal sebelumnya LDP mengalami kekalahan dari DPJ pada pemilu 2009 lalu. 

Keadaan ini tentu saja menunjukkan bagaimana kemajuan demokrasi Jepang yang sangat baik didukung dengan partisipasi politik rakyatnya yang sangat tinggi. Apalagi surat kabar di Jepang memiliki kekuatan yang cukup besar dalam menampung dan menyalurkan aspirasi dari rakyat Jepang. Pemerintah pun mau tidak mau harus bekerja dengan maksimal agar tidak malu mengingat budaya malu masyarakat Jepang sangat tinggi. Terlebih lagi jika tidak bisa melakukan amanat dan tugas secara maksimal. 

 

Referensi : http://international.okezone.com/read/2012/11/19/413/720242/politik-jepang-masuki-masa-transisi

http://www.tribunnews.com/2012/12/17/ini-pelajaran-politik-yang-harus-dipetik-dari-pemilu-jepang

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kemenangan LDP Tidak Membuktikan Apapun

Kemenangan LDP tidak lebih dari sekedar kemenangan pemilu

Pradana Rizky Desnurim 11/317972/SP/24854

Liberal Democrat Party adalah partai yang berhasil memenangkan pemilu lalu dengan mendapatkan 249 kursi dari 480 kursi parlemen. Selain itu bersama dengan aliansi yang baru yaitu The New Komeito Party, LDP berhasil mendapatkan dua pertiga suara yang dapat digunakan untuk menghindari deadlock pada siding parlemen. Namun kemenangan yang didapatkan oleh LDP ini tidak lebih dari kemenangan pemilu. Hal ini terjadi karena rakyat memilih LDP bukanlah karena rakyat Jepang sudah mulai mempercayai LDP. Namun lebih karena rakyat sudah sangat kecewa dengan kinerja dari partai sebelumnya yaitu Democratic party of Japan. Hal ini diakui sendiri oleh perdana menteri yang baru yaitu Shinzo Abe. Shinzo abe mengakui bahwa kemengan partai LDP sekarang bukan berarti rakyat telah seratus persen mempercayai LDP. Namun lebih karena sudah tidak ingin parlemen dikontrol oleh DPJ.

            Kemenangan yang didapatkan oleh LDP ini menurut saya adalah langkah putus asa rakyat Jepang yang selama ini mengalami kekecewaan yang beruntun. LDP dipilih lebih karena rakyat Jepang lebih tidak ingin Jepang diatur oleh DPJ. Wajar jika masyarakat masih belum bisa mempercayai LDP terkait dengan skandal Segawa Kyowa dan Segawa Kyobin dan insiden yang  terjadi terkait dengan amakudari pada masa kepemimpinan mereka. Oleh kerana itu ini merupakan kesempatan LDP untuk memperbaiki citra partainya dengan cara melakukan berbagai usaha untuk memajukan Jepang. Terutama di Sektor ekonomi karena perekonomian Jepang saat ini dapat dikatakan sedang terpuruk karena insiden Amakudari pada masa kepemimpinan mereka. Dengan memperbaiki perekonomian Jepang maka  memperbaiki perekonomian Jepang maka diharapkan rakyat akan kembali mempercayai Liberal Democrat Party

 

Referensi :

Sieg, Linda. “Huge mandate for LDP may be less than meets the eye”. http://www.japantoday.com. 18 Desember 2012. http://www.japantoday.com/category/politics/view/huge-mandate-for-ldp-may-be-less-than-meets-the-eye. diakses pada 18 Desember 2012

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kalah Telak dalam Pemilu Parlemen, PM Jepang Mundur dari Ketua Partai

Gayatry Kusuma W.
11/317899/SP/24782

Partai Demokratik Liberal Jepang akan kembali berkuasa, setelah menang dalam pemilu, ini juga berarti, pemimpin dari LDP, Zhinso Abe, akan kembali menjabat sebagai perdana menteri Jepang. seperti yang diketahu, LDP memenangkan 293 kursi dan mitra koalisinya, Komeito Baru mendapat 31 kursi di DPR. itulah yang membuat DPJ kalah. DPJ hanya memperoleh 57 kursi.

Kemenangan besar dari LDP ini, membuat PM Yoshihiko Noda yang sekaligus ketua dari DPJ, mengundurkan diri, dari jabatan ketua partai, karena ia menganggap DPJ belum mampu memenuhi harapan rakyat. menanggapi hasil pemilu, Shinzo Abe memberikan komentar yang mengkritik pemerintahan Noda, dimana ia menganggap bahwa politik pada masa pemerintahan Abe membingungkan dan ia juga akan terfokus pada perbaikan ekonomi yang menjadi tuntutan rakyat. Presiden Barack Obama pun turut memberikan ucapan selamat kepada Abe. Dan Obama menunggu kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintahan Jepang yang baru.

Dari pengunduran diri yang dilakukan oleh Noda, terlihat jelas loyalitas yang dimiliki masyarakat Jepang. Noda mengundurkan diri dari jabatan ketua DPJ, karena ia menganggap dirinya belum berhasil memimpin DPJ, sehingga membuat DPJ belum mampu memenuhi harapan rakyat, terutama di masa kepemimpinannya.

Referensi :

http://www.voaindonesia.com/content/kalah-telak-dalam-pemilu-parlemen-pm-jepang-mundur-dari-ketua-partai/1566346.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kebangkitan LDP, dan “Abenomics”

Lingga Acyuta P
11/317955/SP/24837

Shinzo Abe, Calon perdana Menteri dari Liberal Democratic Party (LDP) diprediksi kuatakan menduduki kursi jabatan perdana menteri Jepang yang ditinggalkannya sejak masa jabatannya tahun 2006-2007 lalu, hal ini tentu saja berkaitan dengan naiknya pamor dari LDP sendiri sejak pemerintahan dikuasai oleh DemocraticParty of Japan (DPJ) di tahun 2009. Media massa di Jepang memprediksi LDP dapat memenangkan 275 sampai 310 kursi dari 480 kursi di parlemen, sementara lawannya dari DPJ, Yoshiko Noda hanya diprediksi memenangkan sebanyak 55 sampai dengan 77 kursi.

Prediksi akan dominasi dari LDP di kursi parlemen ini berkembang lantaran Abe dianggap dapat mengangkat isu- isu yang sedang ‘hangat’ di masyarakat Jepang dalam kampanyenya. Seperti pandangannya tentang bagaimana ketegasan yang akan dia bangun dalam kebijakan luar negeri Jepang, berkaitan dengan masalah ketegangan wilayah antara Jepang dan Cina, tentang klaim yang diajukan oleh kedua negara terhadap kepulauan yang terletak di sebelah timur Cina tersebut.. Selain isu tentang kedaulatan wilayah kebijakan luar negeri, isu ekonomi juga merupakan aspek krusial yang diangkat oleh Abe ke permukaan, melihat rapor buruk Noda di mana kebijakan ekonominya cenderung memihak dalam kegagalannya dalam penggandaan pajak penjualan dalam rangka menanggulangi besarnya utang Jepang.

Abe sendiri menjanjikan sebuah terobosan baru untuk mengatasi kemunduran ekonomi Jepang saat ini. Dengan menambah anggran untuk pengeluaran publik, kebijakan moneter yang lebih longgar, serta penggunaan energy nuklir sebagai penanggulangan krisis sumberdaya Jepang di masa yang akan datang. Kebijakan ekonomi Abe yang sering disebut sebagai ‘Abenomics’ ini sebenarnya pernah digunakan saat pemerintahan LDP sebelumnya, namun sayangnya hal ini tidak berhasil memperbaiki ekonomi Jepang. Banyak perbedaan yang akan diterapkan oleh Abe pada Abenomics-nya mendatang yang berfokus pada kebijakan untuk mengatasi inflasi berkepanjangan yang dialami Jepang, rendahnya tingkat harga di pasar modal, serta rendahnya pendapatan obligasi. Seperti langkahnya yang cukup berani, yaitu membatasi kebebesan dari bank Central untuk mengatur tingkat suku bunga,

Secara umum, banyak pengusaha kelas menengah yang setuju akan rancangan kebijakan ekonomi Abe yang dinilai oleh sebagian ahli sebagai langkah yang berani, karena mereka menilai hal ini akan memperbaiki iklim usaha mereka yang selam ini lesu. Dari investor sendiri cukup yakin dengan sistem yang dibangun oleh Abe ini, namun kekhawatiran mereka tetap akan besar terhadap ketidakmampuan pemerintah melunasi hutang luar negerinya. Semetara masyarakat grass-roots lebih focus kepada rencana kembalinya penggunaan energy nuklir untuk menghemat cadangan energy Jepang, mayoritas dari mereka masih mengalami trauma atas apa yang terjadi di Fukushima tahun lalu. Secara politis, langkah Abe sangat menarik perhatian masyarakat, berniat memecahkan stagnansi ekonomi yang terjadi selama ini dengan membawa angin baru kebangkitan LDP.

referensi :

-BBC News Asia, “Japan election: Shinzo Abe and LDP in sweeping win – exit poll”, , diakses pada 16 Desember 2012

-CNBC, “Japan’s LDP Back in Power With Two-Thirds Majority With Ally”, , diakses pada 16 Desember 2012

-The Telegraph, “After a generation of false dawns, is the sun starting to shine on Japan?”, , diakses pada 16 Desember 2012

-The Asahi Shimbun, “ANALYSIS: Japan investors ready for bumpy ride aboard ‘Abe trade'”, , siakses pada 16 Desember 2012

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kembalinya Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang

Stevani S.
11/319989/SP/24933

Shinzo Abe merupakan Perdana Menteri Jepang di tahun 2006, yang kemudian mengundurkan diri satu tahun kemudian, lebih tepatnya pada Bulan September 2007 terkait dengan skandal keuangan, dan kekalahan partainya. Meski dirinya pernah “gagal” hingga mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri, pada tahun 2012 ini Shinzo Abe kembali mencalonkan dirinya dan memenangkan kursi Perdana Menteri bersama dengan partainya, LDP (Liberal Democratic Party). Dalam pidatonya, Shinzo Abe mengatakan bahwa selama 3,5 tahun ini, DPJ (Democratic Party of Japan) telah memporak-porandakan Jepang, terutama dalam bidang ekonomi. Abe sendiri mengatakan telah memiliki berbagai rencana dalam mengembalikan kondisi perekonomian Jepang dan juga menyatakan keinginannya untuk mengubah UUD Jepang yang menyangkut bidang pertahanan diri. Hal lain yang disinggung Abe adalah mengenai pemusatan rekonstruksi bencana alam yang terletak di Tokyo, menjadi di daerah yang terkena bencana. Beliau juga menjanjikan adanya peningkatan dalam hubungan internasional Jepang demi meningkatkan citra Jepang di mata internasional.
Dalam pidato yang berlangsung pada tanggal 16 Desember 2012 pukul 22.30 waktu Jepang tersebut, Abe juga menyatakan dengan tegas bahwa partainya tidak akan bekerja sama dengan DPJ karena adanya perbedaan paham dan kerasnya persaingan antara kedua partai tersebut dalam pemilu. Hingga pukul 23.00 waktu Tokyo, LDP sudah mendapatkan 255 kursi dan partai yang akan diajak kerja sama, Komeito, sudah mendapatkan 24 kursi. Partai Restorasi (Isshinnokai) mendapatkan 32 kursi. Sisanya, Minnanoto (Partai Masyarakat) mendapat 11 kursi dan sisa kursi yang belum diketahui masih 110 kursi. Sementara DPJ hanya mendapatkan 35 kursi (1).
Mengingat saat ini Jepang tengah mengalami konflik dengan negara tetangganya, yakni Cina, terkait dengan kepulauan Senkaku, Abe mengatakan bahwa sebisa mungkin beliau akan menghindari terjadinya eskalasi konflik. Bahkan, Abe telah menetapkan Cina sebagai negara pertama yang akan dikunjunginya setelah dirinya terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang (2).
Terpilihnya kembali Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang cukup membuktikan bagaimana kepercayaan masyarakat akan dirinya sebagai seorang pemimpin negeri tersebut. Selain itu, kemenangan telak dari LDP ini mungkin juga didasari pada hilangnya kepercayaan masyarakat pada DPJ, yang bisa dianggap gagal dalam memajukan kondisi perekonomian Jepang dan justru membawa kemunduran. Yang pelru diingat adalah bahwa LDP harus mampu membuktikan bahwa dirinya memang sanggup memperbaiki kondisi Jepang. Apalagi saat ini Jepang tengah menghadapi berbagai permasalahan baik di dalam negerinya (permasalahan ekonomi dan pemulihan pasca bencana alam yang terjadi di Jepang), maupun dalam hubungannya dengan negara lain (persengketaan dengan Cina). LDP memiliki banyak tugas dan tuntutan yang harus bisa mereka kerjakan jika mereka tidak ingin bernasib sama dengan DPJ pada pemilu yang baru saja terjadi.

sumber :
(1) Tribunnews “Janji PM Jepang yang baru”, diakses dari http://www.tribunnews.com/2012/12/16/inilah-janji-pm-jepang-yang-baru-shinzo-abe pada pukul 22.15 wib
(2) Japantoday “Abe will try to avoid serious clash with China”. Diakses dari http://www.japantoday.com/category/politics/view/abe-will-try-to-avoid-serious-clash-with-china-ldp-lawmakers-say pada pukul 22.20 wib

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kekecewaan Masyarakat terhadap Noda Dorong LDP Bangkit

Triyanto Prabowo

11/320115/SP/24943

Kinerja Pemerintahan Noda tidak mampu memuaskan publik Jepang. Ketidakpuasan publik karena Noda dinilai lamban dalam menangani ekonomi dan krisis perbatasan dengan China. Dua permasalahan yang hangat ini tidak dapat diselesaikan oleh Noda dengan cepat memicu kekecewaan publik. Padahal untuk menghadapi pemilu yang sedianya akan dilaksanakan 16 Desember ini kedua isu tersebut seharusnya menjadi basis pencitraan partai. Akibat dari berlarut –larutnya dua masalah ini sangat menguntungkan LDP (Liberal Democratic Party), yang otomatis merugikan DPJ (Democratic Party of Japan) sebagai partai yang berkuasa sejak 2009. Dengan sigap LDP mengangkat kedua isu terpenting tersebut untuk pencitraan menghadapi pemilu dengan menawarkan solusi – solusi permasalahan terhadap kedua isu tersebut.

Dalam Kampanyenya, Abe calon perdana menteri dari LDP mengatakan bahwa ia kan memberikan stimulus moneter untuk membangkitkan ekonomi Jepang yang stagnan. Selain itu juga akan ada pengembangan pekerjaan umum untuk kembali membuat ekonomi reborn. Dalam janjinya LDP akan melakukan recovery terhadap Industri Jepang untuk  kembali memabngkitkan pertumbuhan ekonomi. Industri terutama manufaktur merupakan penyokong ekonomi Jepang karena komoditas ekspor Jepang yang utama adalah barang Industri. Sehingga LDP berpendapat bahwa kunci peningkatan ekonomi Jepang dan perbaikan ekonomi secara menyeluruh adalah kembali membangkitkan Industri. Dalam perspektif masyarakat, LDP memberi angin segar diantara kemelut ekonomi Jepang yang semakin tidak jelas harus diselesaikan dengan kebijakan model apa oleh pemerintahan Noda.

Krisis Senkakku dengan China juga merupakan faktor penting dalam penurunan kepercayaan publik terhadap Noda dan DPJ. Pemerintahan Noda dinilai berlarut – larut dalam menangani krisis tersebut, serta tidak melakukan komunikasi yang signifikan untuk segera menyelesaikan permasalah krisis Senkakku. Sedangkan di sisi lain, ekonomi Jepang semakin terpuruk karena banyak perusahaan Jepang di China yang mendapat masalah pasca krisis memanas. Pabrik perusahaan Jepang yang dibakar, adanya mogok kerja dan boikot produk oleh masyarakat China sangat memukul ekonomi makro Jepang. Kemudian dari produk eskpor Jepang ke China yang diboikot otomatis membuat neraca pembayaran Jepang tidak stabil. Sehingga perbaikan hubungan politik memang sudah seharusnya dilakukan, namun Noda dengan sikap kehati – hatianya malah dianggap masyarakat Jepang sebagai sikap ketidaktegasannya dalam mengambil posisi pada krisis pebatasan ini.

Krisis perbatasan juga membuat adanya kekahwatiran kedua negara. Masyarakat Jepang menginginkan penyelesaian cepat malasah perbatasan ini karena hal tersebut membuat publik merasa terancam. Apalagi posisi Jepang sebagai negara yang tidak mempunyai militer, sedangkan posisi militer China yang lebih kuat otomatis membuat publik Jepang khawatir. Kemudian adanya unjuk rasa anti – Jepang di China mengancam warga Jepang yang tinggal di China. Hal tersebut membuat publik menekan Noda untuk segera memperjelas alur komunikasi dengan China dan membuat gebrakan penyelesaian krisis di akhir kepemimpinannya. Namun respon dari noda masih belum jelas mengani hal ini. Menjawab dari tuntutan masyarakat, LDP dalam kampanyenya menekankan mengenai pentingnya sikap yang jelas dan tegas dalam penyelesaian krisis Senkakku. Dalam ketegasannya tersebut LDP melalui Abe berjanji akan membuat struktur yang jelas mengenai status Senkakku, melakukan politik halus dan menahan kemarahan publik kedua negara dan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke China untuk membahas  krisis penyelesaian ini.

Kekecewaan masyarakat Jepang terhadap pemerintahan Noda terbukti dari hasil survey media – media Jepang yang mengatakan bahwa publik Jepang merasa Noda tak sanggup memenuhi ekspektasi masyarakat. Dalam komentar – komentar yang dirilis oleh International press banyak masyarakat yang kecewa dengan kinerja Noda dalam ekonomi dan penyelesaian krisis perbatasan dengan China. Kekecewaan tersebut menaikkan dua isu tersebut menjadi isu penting dalam menyongsong pemilu. Pada akhirnya kinerja Noda memperburuk posisi DPJ dan solusi yang ditawarkan dalam kampanye LDP berhasil mencuri perhatian publik Jepang. Dengan adanya hal tersebut, LDP dengan Abe optimis akan berhasil memenangkan pemilu, baik pemilihan legislatif dan akan diikuti kemenangan pemilihan eksekutif. Optimisme tersebut juga didukung oleh data survey media bahwa LDP akan kembali merajai perpolitikan Jepang pada pemilu 2012 ini.

Referensi dan sumber :

Anonim ,“Japan election: Shinzo Abe and LDP in sweeping win – exit poll”, http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-20745165 diakses pada 16 Desember 2012

Anonim ,“Main opposition party may win Sunday’s election – surveys”,

http://www.tokyotimes.com/2012/main-opposition-party-may-win-sundays-election-surveys/ diakses pada 16 Desember 2012

Tetsushi Kajimoto,“construction industry likely to be big winner if LDP returns to power”, http://www.japantoday.com/category/politics/view/construction-industry-likely-to-be-big-winner-if-ldp-returns-to-power diakses pada 16 Desember 2012

Anonim, “LDP favored to win lower house election”, http://www.japantoday.com/category/politics/view/jaded-voters-set-to-return-to-what-they-know diakses pada 16 Desember 2012

 Antoni Slodkowski,  “Abe will try to avoid serious clash with China, LDP lawmakers say”,

http://www.japantoday.com/category/politics/view/abe-will-try-to-avoid-serious-clash-with-china-ldp-lawmakers-say diakses pada 16 Desember 2012

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Prime Minister Nears Zero-Nuclear Decision

Adi Wira Bhre A.

11/ 317877/ SP/ 24762

Pemerintah Jepang akan segera mengambil langkah penting menuju menghilangkan tenaga nuklir pada tahun 2030, karena tekanan publik naik dan mendekati pemilihan umum, dan dan walaupun dioposisi oleh perusahaan besar.

Perdana Menteri Yoshihiko Noda diperkirakan akan menyerukan pemilihan di bulan-bulan berikutnya dan karena peraturannya tersebut rating Partai Demokrat-nya turun, analis dan politisi berpikir dia akan segera merespon meningkatnya gerakan anti-nuklir dan survei menunjukkan bahwa Jepang ingin meninggalkan energi nuklir .

“menurut Saya skenario pada tahun 2030 menjadi sesuatu yang biasa (dalam pemerintahan),” kata  anggota parlemen DPJ Satoshi Arai, dikutip Reuters. “Saya pikir itu adalah (karena) pemilu.”

“Sebagian besar orang ingin menyingkirkan tenaga nuklir – yang merupakan kesimpulan kami setelah kami membahas berbagai pendapat publik yang disampaikan kepada pemerintah saat ini,” kata Menteri Ekonomi Motohisa Furukawa.

Gempa bumi dan tsunami yang melumpuhkan pembangkit listrik Fukushima dan menyebabkan serangkaian kebocoran Maret 2011 menyebabkan pembatalan rencana ditahun 2010 untuk meningkatkan pangsa tenaga nuklir dalam produksi listrik menjadi lebih dari 50 persen pada tahun 2030, yang sebelumnya telah dicapai hampir 30 persen sebelum bencana.

Bila dilihat kembali, kasus tersebut merupakan suatu hal yang biasa dalam politik dan pemerintahan baik di Jepang maupun di negeri lain. Seseorang atau sekelompok (disini saya yang saya lihat adalah parpol) yang akan maju dalam pemilu pasti memperhatikan kasus apa yang sedang hangat dimasyarakat dan kelompok tersebut akan membuat sebuah tindakan-tindakan yang mencerminkan bahwa mereka pro-rakyat.

Kasus di Fukushima pun sebenarnya tidak hanya murni akibat dari bencana alam namun juga kelalaian pada sumber daya manusia. Ketika peristiwa bencana terjadi, pemerintah dan operator enggan memberitahu publik bahwa reaktor rusak akibat gempa awal. Bahkan kurangnya rencana evakuasi menyebabkan hanya 20 persen warga Fukushima tahu mengenai kecelakaan, ketika perintah evakuasi dilakukan terhadap penduduk 3 kilometer dari zona pembangkit dikeluarkan.[1]

Masyarakat Jepang yang merupakan masyarakat dengan budaya demokrasi berbentuk subject cultures seharusnya dapat lebih menilai kembali para calon atau kandidat dalam pemilu berikutnya khususnya para calon kandidat yang pernah menjabat sebelumnya, hal ini diperlukan karena mengingat kejadian pada Fukushima.

[1] Suara Pembaruan, Bencana Nuklir di Fukushima Kesalahan Manusia (online), 6 Juli 2012, http://www.suarapembaruan.com/home/bencana-nuklir-di-fukushima-kesalahan-manusia/22070, diakses pada 16 Desember 2012.


 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

DPJ Diramalkan Kalah

www.guardian.co.uk

PM Yoshihiko Noda (www.guardian.co.uk)

Pada Pemilu yang akan dilaksanakan Desember ini, DPJ diperkirakan akan kehilangan posisinya dalam pemerintahan dan digantikan rival mereka, LDP. Perkiraan ini didasarkan pada semakin menurunnya popularitas PM Yoshihiko Noda akibat kebijakan-kebijakan tidak populis yang diambilnya. Kenaikan pajak konsumsi yang diputuskan kabinetnya memicu protes dari kalangan pengusaha. Protes dari kalangan ini dapat diwadahi dengan baik oleh DPJ yang kemudian melancarkan tekanan ke pemerintah untuk segera mengadakan pemilu.

Kebijakan untuk menaikkan pajak sebenarnya adalah  opsi terakhir pemerintah untuk memenuhi tenggat jatuh tempo hutang. Kebijakan ini akan berlaku penuh pada 2015 yang membuat pajak konsumsi meningkat dua kali lipat.[1] Usulan ini mendapat dukungan di parlemen setelah terjadi beberapa transaksi politik antara kubu DPJ dan LDP.

Pada tahun 2011, jumlah hutang Jepang 220 kali lebih besar daripada Produk Domestik Brutto-nya.[2] Hutang itu kebanyakan dihimpun dari dalam negeri berupa penerbitan surat hutang. Hal ini dilakukan salah satunya untuk membiayai kredit perumahan yang digalakkan jauh sebelum DPJ berkuasa. Namun kredit itu justru menjadi masalah baru karena pembayaran dari rakyat yang sering tersendat. Besaran bunga tidak tetap yang mengikuti perkembangan ekonomi global menjadi salah satu penyebabnya.

Sebenarnya bunga yang mengikuti perkembangan ekonomi global bukan hal yang salah. Namun keadaannya yang resesi  membuat rasio bunga pembayaran cenderung naik. Akibatnya, muncul ketakutan dari pemerintah akan kekosongan kas negara dalam pos pembayaran hutang.

Resesi juga menurunkan ekspor Jepang. Padahal sektor menjadi salah satu andalan pemerintah untuk mengatasi permasalah ekonomi negara. Namun akibat resesi ini pasar yang menjadi target ekspor perusahaan di Jepang tidak mampu menyerap produk dari Jepang. Hal ini membuat langkah menaikkan pajak konsumsi sebagai solusi menghindari kekosongan kas. Langkah ini, menurut pemerintah, juga sekaligus cara untuk mengurangi besaran hutang nasional.

Keadaan ekonomi yang melemah juga menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Pada April 2012  jumlah pengangguran mencapai 4,6% dari angkatan kerja.[3] Padahal pada tahun-tahun sebelumnya tak pernah lebih dari 2%. Kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi krisis yang terjadi belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.

Selain kenaikan pajak, DPJ juga menghadapi tekanan terkait penanganan dampak gempa dan tsunami. Bencana yang terjadi tahun 2010 itu masih meninggalkan masalah berupa kerusakan beberapa PLTN. Kekecewaan muncul dimana PLTN yang ada ternyata belum benar-benar aman. Ledakan reaktor Fukushima Daichi dan penanganannya tidak memuaskan rakyat.

Reaksi pemerintah dianggap tidak transparan karena menutupi kejadian sebenarnya. Hal-hal mengenai bagian mana yang rusak serta penanganan yang dilakukan, setelah diinvestigasi lebih lanjut, ternyata lebih buruk daripada berita yang dikeluarkan pemerintah. Investigasi itu juga mengungkapkan adanya proses birokrasi yang tidak parsial antara kementerian perdagangan dalam masalah energi.[4] Artinya, kementerian perdagangan mempunyai pengaruh yang besar dalam urusan pembangkit listrik. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa pembangunan pembangkit listrik lebih mengedepankan aspek bisnis daripada keselamatan.

Dari aspek politik luar negeri, hal yang paling menimbulkan kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan DPJ adalah penanganan masalah klaim tumpang tindih di Laut Cina Timur. PM dan kabinetnya dianggap tidak menunjukkan ketegasan dalam konfrontasi dengan pemerintah Cina. Penunjukkan Makiko Tanaka sebagai menteri luar negeri baru dianggap sebagai sinyal untuk meredam panasnya konfrontasi. Namun langkah itu banyak mendapat kritikan karena Jepang terkesan lambat dan menurut kepada Cina.

Yoga Darmawan

11/317966/SP/24848

 


[1] Hiroko Tabuchi, Japan Sales Tax Increase Passed, on Pledge of Early Election, The New York Times, http://www.nytimes.com/2012/08/11/world/asia/japan-parliament-passes-sales-tax-increase.html?_r=0, 13 Desember 2012: 23.00.

[2] A. Gary Shilling, Japan’s Debt Sustains a Deflationary Depression, Bloomberg View, http://www.bloomberg.com/news/2012-06-04/japan-s-debt-sustains-a-deflationary-depression.html, 13 Desember 2012: 23.00.

[4] Daniel Kaufmann, Japan’s Triple Disaster: Governance and the Earthquake, Tsunami and Nuclear Crises, Brookings, http://www.brookings.edu/research/opinions/2011/03/16-japan-disaster-kaufmann, 14 Desember 2012: 14.00.

Posted in Uncategorized | Leave a comment