Lagi, kapal China memasuki perairan sengketa di kepulauan Senkaku, atau yang oleh China disebut pulau Diaoyu. Pada Jumat pagi, 21 desember 2012, tiga kapal China memasuki perairan Jepang dekat dengan Kepulauan Senkaku yang masih dipersengketakan. Selama puluhan tahun, kedua negara ini terus berusaha menunjukkan klaimnya terhadap Kepulauan ini. Jepang, minggu lalu juga telah meluncurkan sejumlah jet tempur ke dekat pulau-pulau kecil di Laut China Timur itu setelah beberapa pesawat China terlihat di sana. Meski telah melalui beberapa usaha perundingan bilateral, namun penyelesaian konflik ini belum juga usai.
Konflik ini bukan hanya menimbulkan ketegangan politik dan keamanan kedua negara, namun juga instabilitas ekonomi di kedua negara. Dampak ekonomi yang paling terasa adalah dari sektor ekspor impor baik Jepang maupun China. Turut sertanya masyarakat dalam menanggapi persoalan ini juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. Demonstram China yang membakar pabrik-pabrik dan toko milik pengusaha Jepang di China menyebabkan makin peliknya masalah ini. Akibatnya sentimen anti Jepang muncul sehingga produksi otomotif Jepang seperti Toyota, Honda dan Mazda ke China dikurangi. Hal ini tentu menghambat pertumbuhan ekonomi di kedua negara.
Terpilihnya Perdana Menteri Jepang yang baru, Shinzo Abe, telah ditunggu semua elemen masyarakat untuk mengeluarkan opsi baru penyelesaian sengketa. Abe yang dikenal sebagai seorang yang nasionalis namun juga menganggap pentinya kerjasama ekonomi bersama China, diharap dapat menciptakan momen baru bagi Jepang untuk mempertahankan kepemilikan Senkaku dan memperbaiki hubungan bilateral antara Jepang dan China. Kini kita tinggal menunggu bagaimana langkah selanjutnya PM baru Jepang ini. Dapatkan sengketa atas pulau yang dianggap memiliki banyak sumber minyak ini dapat diselesaikan dengan diplomasi damai atau dapat menyebabkan konflik yang lebih besar yang juga berdampak pada keamanan dunia internasional.
Chairila Azka Nurani
11/318010/SP/24887
Sumber :
http://internasional.kontan.co.id/news/china-menunggu-langkah-abe-terkait-sengketa-pulau/2012/12/17